Articles


Kerjasama KM Group dengan Stiching Nederlandse Vrijwilligers (SNV) dan The Forest Trust (TFT)

Pada Senin, 23 April 2018 bertempat di kantor HO Kirana Megatara (KM) Group, perusahaan yang diwakili oleh Managing Director Daniel Tirta Kristiadi didampingi pimpinan Divisi Community & Sustainability Development Thefan Kurniawan menandatangani nota kesepahaman dengan Country Director Stiching Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Ismène R.A.C Stalpers, dan pimpinan The Forest Trust (TFT) Indonesia Aris Priyambodo.

 

Kerjasama antara KM Group dan SNV sebelumnya sudah terjalin sejak tahun 2017. Tahun ini kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang masa kerjasama hingga 2019 dengan lokasi kerjasama yang awalnya hanya 2 desa diperbanyak menjadi 7 desa sekitar PT. Djambi Waras (DW) dan PT. Kirana Musi Persada (KMP). Kerjasama yang dilakukan merupakan kerjasama dalam hal produksi karet alam berkelanjutan dengan cara mendukung perbaikan produktifitas, mutu karet alam, kelestarian hutan, pengelolaan air dan menghormati hak azasi manusia dan tenaga kerja.

 

 

Dalam nota kesepahaman itu, KM dan SNV sepakat menerapkan pendekatan Responsible Sourcing from Smallholders (RSS) untuk meningkatkan produksi dan kualitas karet petani, meningkatkan taraf hidup petani karet, memperbaiki pengelolaan karet rakyat yang rendah emisi dan mencegah deforestasi. Pendekatan ini dipilih karena sejalan dengan isu sustainable natural rubber yang saat ini tengah gencar disuarakan oleh pihak-pihak yang berada di bagian hilir supply chain karet. Kerjasama tersebut tentunya akan melibatkan tim pembelian dan Sourcing Development Officer (SDO) di pabrik agar kegiatan yang dilakukan akan menjadi lebih baik dan tepat sasaran.

 

Sedangkan, kerjasama KM dan TFT merupakan kerjasama yang dilakukan pertama kalinya oleh perusahaan terkait program Rurality berupa pemberdayaan masyarakat petani karet dan sumber ekonomi rumah tangga lainnya. Nantinya kerjasama yang akan berlangsung selama satu tahun kedepan tersebut akan di lakukan di beberapa desa di Kalimantan Barat.

 

Pimpinan Divisi Community & Sustainability Development Thefan Kurniawan mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara private sector dan NGO. “Pengelolaan karet di Indonesia didominasi oleh petani kecil sehingga partisipasi dari banyak pihak sangat dibutuhkan agar para petani karet dapat memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup untuk meningkatkan taraf hidupnya. Potensi jumlah petani yang akan dilibatkan dalam kegiatan ini adalah sekitar 1.300 petani dengan luas mencapai 2.600 Ha kebun karet. Tak hanya untuk petani, dampaknya pun juga akan dirasakan oleh perusahaan, yaitu keberlangsungan industri karet yang tetap terjaga.” jelasnya. (Red)