Articles


Kunjungan Ir. Musdhalifah Machmud ke Jambi

Pada tanggal 24 – 25 Januari 2018, Deputi Pangan dan Pertanian Kementerian Perekonomian Ir.  Musdhalifah Machmud, MT berkunjung ke Jambi. Dalam kunjungan kerja tersebut Musdhalifah beserta rombongan didampingi oleh Sourcing Deputy Div. Head The Fan Kurniawan, Government Relation Div. Head Widyantoko Sumarlin, dan Prof. Hermanto Siregar dari Institute Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang karet.

 

Di hari pertama, Musdhalifah Machmud berkunjung ke pasar lelang karet di Desa Penerokan, Jambi. Pada kunjungan tersebut beliau menjawab pertanyaan harga komoditi karet yang semakin tahun menurun. Beliau mengatakan kenaikan harga karet sebenarnya bergantung pada perusahaan yang mengelola karet di dunia. "Saat ini ada beberapa negara pesaing yang juga dilirik oleh perusahaan pengelola karet dunia. Jika kualitas karet kita rendah secara otomatis perusahaan tersebut akan beralih ke negara lain," katanya.

 

Saat ini kata Musdalifah, pemerintah telah berupaya untuk mengelola hasil karet petani di dalam negeri. Beberapa langkah yang tengah ditempuh pemerintah saat ini yaitu melakukan pengkajian terhadap produk-produk yang dapat dihasilkan dengan menggunakan bahan dasar karet. Jika industri dalam negeri mampu mengelola karet menjadi produk jadi, maka secara tidak langsung juga berdampak terhadap harga jual karet petani.

 

Dalam kesempatan itu, Musdalifah juga bertemu dan mengadakan kegiatan temu wicara dengan 15 mitra kelompok tani (poktan) binaan PT. Djambi Waras (DW) Jambi. Diharapkan melalui pertemuan tersebut, Musdalifah dapat melihat permasalahan karet yang terjadi di Indonesia serta mendengarkan harapan petani karet terhadap pemerintah.

 

Hari selanjutnya, Musdalifah melakukan kunjungan ke gudang supplier yang merupakan gudang sumber bokar PT. DW Jambi di daerah Selincah. Disana, Musdalifah mengakhiri kunjungannya dengan mengajak para petani untuk menghasilkan karet yang berkualitas, dengan menjaga mutu karet yang bersih dan tidak dicampur dengan bahan-bahan yang dapat membuat harga jual karet petani menjadi rendah. (Red/diolah dari beberapa sumber.)